50 Tahun Mengabdi, Yuk Jadikan Sang Penjaga Anak Istimewa Ini Pahlawan Super

Mbah, njauk duwik e.. 20 ewu ae

(Mbah, minta uangnya 20 ribu aja)

Kalimat itu sering sekali saya dengar dari balik pintu belakang. Anak berusia sekitar 13 tahun itu rutin menggedor pintu belakang rumah saya dan meminta uang dengan setengah memaksa pada “Mbah”nya. Kadang kalau tidak diberi, ia akan marah.

Maryam nama Mbah yang sering dimintai uang oleh cucunya itu. Namun keluarga kami memanggil beliau “Bibik” (benar-benar pakai K ya, bukan sekadar Bibi), lalu entah bagaimana seluruh tetangga di kampung kami juga memanggil beliau dengan sebutan Bibik. Jarang sekali yang memanggil beliau dengan namanya langsung, Maryam. Nama yang sungguh indah, diambil dari salah satu wanita suci penghuni surga.

Perjalanan Hidup Bik Maryam, Sang Pahlawan Super

kado untuk pahlawan

Gadis dengan paras yang ayu tersebut mengikuti orang yang dipanggilnya Budhe, kakinya yang lincah dan tangannya yang cekatan membawanya ke sebuah rumah bertembok di tahun 1970-an. Tahun itu, tidak banyak orang punya rumah bertembok dengan pagar yang cukup tinggi, lantai porselen yang dingin ketika musim kemarau namun hangat ketika musim hujan di daerah ini.

Lalu si tuan rumah pun menerima gadis tersebut sebagai pekerja di rumahnya atas rekomendasi Budhe yang membawa serta sang gadis kala itu. Betapa senangnya ia, diterima di tengah keluarga besar yang hangat, baik hati, dan dihormati oleh banyak orang. Seorang pedagang besar di sebuah pasar yang tinggal bersama istrinya, anak semata wayangnya yang berprofesi sebagai “mantri” (sebutan paramedis di zaman dulu). 

Ia berharap nasib hidupnya berubah ketika pindah ke kota yang sama sekali tidak dikenalnya itu. Siapa sangka, hingga usianya yang menginjak angka 80, ia harus terus bekerja. Membiayai kehidupan anak dan cucunya.

Sang gadis yang dipanggil Bibik itu telah bekerja di keluarga Kakek saya sejak lama. Ketika ditanya umur, beliau tidak bisa menjawab karena memang tidak bisa berhitung juga tak bisa membaca. Bibik lahir di Bondowoso, lahir di tengah keluarga yang penuh keprihatinan. Lalu setelah beliau menstruasi pertama kali (entah berapa umurnya saat itu, karena beliau pun tak bisa memprediksi), beliau ikut bekerja bersama dengan salah satu saudaranya ke Kota Malang.

Lalu bertemulah Bibik dengan keluarga Kakek. Bibik yang saat itu masih muda dan bekerja sebagai asisten rumah tangga penuh cekatan dilamar oleh salah seorang lelaki di kampung kami. Bibik kemudian menikah dan memiliki 2 orang anak.

Anak pertamanya perempuan, menikah dengan seorang kuli bangunan dan kini sudah hidup terpisah dari Bibik. Namun jaraknya tidak terlalu jauh, sekitar 30 menit dari rumah Bibik.

Sedangkan anak keduanya masih tinggal bersama Bibik bersama dengan istri dan juga anak-anaknya. Anak kedua Bibik bersama dengan menantunya ini masih hidup mengandalkan Bibik. Mulai dari makan, tempat tinggal, bahkan uang jajan untuk kedua cucunya. Tak ketinggalan cucu dari anak pertamanya pula juga sering meminta uang pada Bibik.

Suami Bibik meninggal sekitar 10 tahun lalu, meninggalkan dua petak rumah kecil yang saat ini dihuni oleh Bibik dan juga anak, menantu serta cucu-cucunya. Praktis, bisa dikatakan Bibik adalah tulang punggung keluarganya. Meskipun anak dan menantunya masih muda, namun Bibik menjadi andalan keluarganya dalam mencari nafkah.

Kadang saya kasihan dan menasihati Bibik untuk mengurangi pekerjaannya di usianya yang tak lagi muda. Toh ada menantu dan juga anaknya. Namun, Bibik bilang ia hidup memang untuk cucunya. Jadi tak mengapa ia bekerja, asal cucunya bisa sekolah dan bisa hidup cukup, tak kurang suatu apa.

Kedekatan saya dan Bibik seperti kedekatan cucu dan neneknya. Bagaimana tidak?

Sejak umur 1 tahun, saya sudah diasuh oleh Bibik karena Ibu saya adalah seorang abdi negara yang jam kerjanya dari pagi hingga sore. Jarang sekali ibu pulang ke rumah di siang hari. Sehingga praktis saya dan Bibik sangat dekat.

Hingga hari ini, saat saya punya anak pun, Bibik masih setia bersama kami. Meskipun pekerjaannya sekarang sudah tidak sebagus dulu ketika beliau masih muda.

Ketika kami ingin Bibik pensiun dari pekerjaannya, beliau menolak mentah-mentah. Bahkan ketika pandemi tahun 2021 lalu kami sekeluarga harus isoman selama dua minggu, Bibik menangis. Beliau menangis karena kami terpaksa tidak bisa menerima Bibik untuk masuk ke dalam rumah karena takut beliau tertular.

Bibik menangis karena tidak bisa bertemu dengan kami. (Jadi Bibik bekerja mulai pagi hingga siang hari saja. Sore beliau pulang, malam beliau bekerja di sebuah warung sebagai penanak nasi hingga tengah malam). Tak jarang beliau menengok kami dari luar pagar. Tak disangka Covid-19 terus berlanjut hingga dua tahun belakangan. Bibik tidak bisa bekerja di warung nasi, juga di rumah kami demi keamanan.

Meskipun begitu bersyukur sekali karena Ibu saya tetap memberikan uang bulanan pada Bibik meskipun tidak seratus persen. Karena Ibu juga sudah menganggap Bibik seperti ibunya sendiri. Tidak hanya sekadar asisten rumah tangga, tapi sudah menjadi bagian dari keluarga kami.

pahlawan super
Sosok Bik Maryam (foto diambil atas izin beliau)

Bik Maryam : Sang Penjaga Anak Istimewa

Tak hanya bekerja untuk anak dan cucunya, Bibik juga selalu menjaga cucu kesayangannya yang istimewa. Lahir dalam kondisi retardasi mental dan autisme, cucu dari Bik Maryam harus selalu dijaga dengan baik, tak boleh lepas pengawasan.

Oleh karena itulah menantu Bik Maryam harus selalu di rumah. Sesekali menjajakan dagangannya berupa gorengan di depan gang rumah mereka. Itu pun tidak bisa konsisten karena kondisi keuangan mereka. Kadang ada modal kadang tidak.

Bik Maryam selalu menyempatkan untuk menyuapi cucunya yang istimewa di siang dan malam hari, tentu saja di sela-sela jam kerjanya. Tidak hanya itu, Bik Maryam juga selalu mengusahakan yang terbaik untuk cucunya itu. Mulai dari diet susu yang harus dilakukan atas saran dokter, hingga menggendongnya untuk bermain bersama anak-anak di depan gangnya.

Bahkan suatu ketika Bik Maryam rela menunggui panitia di masjid saat penyembelihan hewan Qurban untuk mendapatkan lidah kambing atau sapi. Katanya, lidah kambing atau sapi itu dapat membantu mengobati cucunya yang istimewa itu karena tidak bisa bicara dengan baik. Lidah kambing dan sapi itu akan dibawanya pulang, direbus, dimasak dengan hati-hati dengan harapan bisa membawa cucunya itu menuju kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.

Bik Maryam tak pernah menyerah, tak pernah pula marah jika ada anak-anak yang mengejek cucunya itu.

Sosok Pahlawan Super Kami

“Pahlawan mewakili yang terbaik dari diri kita sendiri, menghargai bahwa kita adalah manusia. Pahlawan bisa siapa saja dari Gandhi hingga guru kelas Anda, siapa saja yang bisa menunjukkan keberanian saat menghadapi masalah. Pahlawan adalah seseorang yang bersedia membantu orang lain dalam kapasitas terbaiknya.” – Ricky Martin

Bibik menjadi sosok pahlawan super bagi saya. Disamping Ayah dan Ibu saya sendiri yang sudah tentu menjadi pahlawan bagi saya juga. Namun, Bibik adalah pahlawan super yang sampai saat ini belum bisa menikmati usia senjanya.

Bibiklah yang menjadi seseorang yang siap sedia membantu kami dalam kapasitas terbaiknya. Entah beliau sedang susah maupun sedang bahagia. Ia tak mengapa menjadi tulang punggung keluarganya meskipun nyata di depan matanya, anak dan menantu masih bisa bekerja. Bibik bersedia membantu siapa saja anak-anak yang membutuhkan uluran tangannya.

Bibik dikenal sebagai penyayang anak-anak. Ia tak keberatan mengeluarkan rupiah dari hasil kerjanya untuk menyenangkan anak-anak di sekitar kampungnya yang kebanyakan telah menjadi yatim piatu. Ia tak pernah menghardik anak-anak yang berisik di rumah ibadah. Bibik terkenal sebagai wanita yang tangguh sekaligus penyayang.

Saat ini, Bibik sudah berusia 80 tahunan lebih (kira-kira) karena bahkan tanggal lahirnya di KTP pun tidak valid. Beliau sendiri juga tidak tahu tanggal, bulan dan tahun berapa beliau lahir.

pahlawan super dari malang
Bibik yang jalannya sudah bungkuk, mencari nafkah di bawah teriknya matahari

Kami ingin Bibik beristirahat, tidak mencari uang dengan bekerja di sana-sini untuk membiayai kehidupan cucunya (karena anak dan menantunya bekerja serabutan). Kami ingin Bibik menikmati masa tuanya. Jangan lagi deh bekerja yang berat-berat. Sudah waktunya beliau menikmati hasil kerja kerasnya sejak usia muda. Sudah saatnya Bibik duduk dan menikmati tontonan di televisi, mengupaskan jeruk kesukaan cucunya, tidur dengan nyaman, tanpa harus memikirkan hutang atau ‘besok makan apa?’

Bantu Bibik Dapatkan #KadoUntukPahlawan

Pada akhirnya tugas seorang ibu bukanlah tempat bersandar, melainkan seorang yang menjadikan seseorang tak perlu bersandar – Dorothy Canfield Fisher. 

Saya yakin, cerita seperti Bibik pasti ada banyak di luar sana. Seorang ibu yang berjuang untuk membesarkan anak-anaknya sendiri, bahkan membantu cucu-cucunya agar bisa bersekolah dan mendapatkan penghidupan yang layak. Tak masalah jika ia harus bekerja mulai dari pagi hingga dini hari.

Ia berpikir apa yang bisa dilakukan selama ia masih hidup, maka harus segera dilakukan saat itu juga. Tak peduli bagaimana orang-orang memandangnya sebagai nenek yang memanjakan cucunya alih-alih mendidik. Tak peduli bagaimana punggungnya sampai bungkuk, kaki dan tangannya yang kian hari kian melemah, bagaimanapun caranya ia harus bekerja.

Adakah masa-masa istirahat untuk Bibi? Adakah masa-masa ia bisa bersantai dan tidak lagi melakukan pekerjaan-pekerjaan berat seperti yang lalu?

Bibik adalah representasi pahlawan super yang mengetuk hati setiap orang yang didatanginya. Namun, Bibik tidak mau mengemis. Selama ia masih bisa menggunakan tenaga dan keterampilannya untuk bekerja, ia akan bekerja.

Dukungan teman-teman untuk Bibik juga menjadi dukungan untuk wanita-wanita hebat yang berjuang sendirian untuk keluarganya di luar sana. Yuk jadikan Bibik pahlawan super agar ia bisa menikmati masa-masa pensiun dirinya sebagai partner SUPER dari rumah saja!

kado untuk pahlawan super

Membahagiakan Pahlawan Super dengan Aplikasi Super

Ngobrolin soal aplikasi super, sebenarnya apa sih Aplikasi Super itu?

Aplikasi Super adalah social e-commerce pertama di Indonesia, yang berfokus pada pemenuhan sembako dan belanja kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Aplikasi Super juga akan membantu agen dan toko kelontong untuk kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok dengan lebih mudah dan lebih murah. Selain itu proses kelola barang dan managemen tokonya sangat efisien, super agen tinggal fokus bersosial dan berjualan.

Aplikasi Super mempunya misi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, baik kepada agen dan toko kelonton sebagai pelangganya. Serta kepada masyarakat melalui distribusi barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu bagi ibu super (sok) sibuk seperti saya keberadaan aplikasi seperti ini sungguh sangat membantu.

Ngga perlu repot-repot ke pasar besar atau menunggu suami pulang untuk bisa berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari untuk satu bulan ke depan. Aplikasi Super siap membantu meringankan pekerjaan ibu rumah tangga seperti saya, begitu juga dengan Bibik, pahlawan versi saya. Terlebih lagi jika Ibu-ibu ingin punya usaha kecil-kecilan, Aplikasi Super menjadi salah satu alternatif yang cocok lho.

Aplikasi Super juga sudah resmi terdaftar di Menkominfo, sebagai penyelenggara sistem elektronik sejak 09 Maret 2021. Jadi aman untuk digunakan sebagai aplikasi belanja.

Cara Belanja di Aplikasi Super

Ada tiga menu kategori untuk berbelanja di Aplikasi Super, yakni :

Super Grosir : Pilihan kategori untuk super grosir, cocok untuk toko/warung dengan minimal belanja Rp1.000.000,- dan satuan karton, bal, ataupun renceng.

Super Retail : Untuk pilihan super retail, cocok buat ibu rumah tangga, keluarga, atau yang tinggal sendirian. Dengan minimal belanja Rp500.000,-, bisa satuan renceng dan pcs.

Super Digital : Kategori super digital diperuntukan dalam membeli produk digital seperti pulsa, paket data, listrik, hingga pembayaran tagihan PDAM, BPJS dan tagihan lainnya.

Bagaimana cara belanja di Aplikasi Super?

  1. Masuk kategori pilihan yang mau dipakai, super grosir, super retail, atau super digital. Pilih barang dan produk yang mau dipesan. Minimal pembelanjaan bisa disesuaikan dengan lokasi pengiriman.
  2. Klik tombol bayar, jika sudah memastikan barang yang ingin dipesan. Metode pembayaran ini bisa langsung transfer Virtual Account, atau COD ketika barang sampai.
  3. Cek kembali pesanan yang sudah dipilih. Kemudian klik tombol ‘Benar, dan lanjutkan’.
  4. Pilih alamat pengirimannya. Lokasi tempat kita tinggal, atau untuk pengiriman ke saudara, ibu mertua, hingga pelanggan (jika yang punya usaha),
  5. Transaksi selesai dan tunggu pesanan dikirimkan.

cara pesan barang di aplikasi super

pict from jeyjingga.com

memesan via aplikasi super

pict from : jeyjingga.com

Pengiriman yang dilakukan oleh Super mulai di hari Senin hingga Jum’at. Jika transaksi dilakukan sebelum pukul 21.00 WIB akan dikirim pada hari berikutnya. Sementara pemesanan di atas pukul 21.00 WIB akan dikirim H+2 setelah pemesanan.

Untuk hari Sabtu sebelum pukul 12.00 WIB akan dikirim pada hari Senin, sementara di atas pukul 12.00 WIB akan dikirim di hari Selasanya. Minggu dan hari libur nasional ditiadakan jadwal pengiriman. Jam pengirimannya sendiri dimulai pukul 07.00-17.00 WIB. Gimana? Helpfull banget kan? Teman-teman bisa download aplikasinya di sini ya!

Saya membayangkan bagaimana jika Bibik menikmati masa senjanya dengan bantuan dari Aplikasi Super ini. Semoga kisah dari bik Maryam sang pahlawan super ini dapat memberikan inspirasi  kita semua ya!

 

 

Leave a Comment

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)