Tahun lalu menjadi tahun yang kelam dan mengerikan. Ada begitu banyak kematian yang silih berganti diumumkan dan membuat saya menyadari betapa berharganya waktu-waktu yang kita habiskan bersama dengan orang tersayang.
Salah seorang teman kehilangan suaminya, padahal ia baru saja melahirkan bayi pertama mereka.
Seorang teman baru saja kehilangan istrinya, padahal mereka baru senang-senangnya mengasuh balita 3 tahun di tengah hiruk pikuk aktivitas mereka.
Seorang teman juga baru saja kehilangan kedua orang tuanya, di saat yang hampir bersamaan. Betapa gelap dunianya saat itu.
Seorang teman juga tengah kehilangan sosok guru panutan sekaligus rekan kerjanya. Kini, tak ada lagi yang mengajarinya soal ini dan itu karena kepergiannya yang tiba-tiba.
Ada banyak kisah haru yang dialami oleh kawan, keluarga, hingga rekan bisnis. Semua kisah haru itu kemudian membuat saya merenungkan banyak hal. Termasuk flashback ketika suami harus bertolak melakukan isolasi di Rumah Sakit selama satu bulan lamanya karena virus yang saat itu tak ada vaksin, juga obatnya.
Cara Menghadapi Musibah dengan Gagah, Merangkul Takdir dengan Berzikir
Saat suami dan saya terpisah karena harus melakukan isolasi, sementara kabar kematian silih berganti terdengar di telinga, hidup terasa menakutkan. Saya tak mampu membayangkan ‘bagaimana jika saya yang mengalami ini?’
Saya jadi ingat salah satu perkataan ustadz saat mengikuti kajiannya:
Seorang mukmin harusnya mengetahui bahwasanya ketika Allah memberikan kelapangan pada seorang hmba berupa nikmat harta, sehat, anak, dan kenikmatan lainnya bukan merupakan bukti bahwa Allah meridhoi dan memberi kemuliaan kepada hamba tersebut.
Demikian pula kesempitan yang diperoleh seorang hamba berupa kekurangan harta, musibah sakit, dan musibah lainnya tidak menunjukkan bahwa Allah tidak ridho atau sedang menghinakan hamba tersebut.
Prasangka manusia yang seperti ini telah difirmankan Allah dalam Quran:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“ (Al-Fajr : 15-16).
Lalu Allah sendiri yang menafikan prasangka tersebut dalam ayat selanjutnya dalam firmanNya: { كَلَّا } (Sekali-kali tidak demikian).
Maksudnya bahwa prasangka mereka keliru dan tidak benar. Apapun kondisi seorang hamba semuanya adalah ujian dan cobaan. Terkadang Allah memberi ujian kepada hamba berupa harta, kesehatan, keselamatan, dan kenikmatan lainnya dan terkadang Allah memberi ujian kepada hamba berupa kemiskinan, sakit, dan kondisi lainnya.
Oleh karena itu sebagai manusia tugas kita adalah menghadapi musibah tersebut dengan lapang dada, merangkul takdir (buruk) yang kita alami dengan banyak berzikir bahwa hal tersebut juga menjadi ujian bagi abdinya Allah.
Bagaimana caranya menghadapi musibah dengan gagah? Atau berdamai dengan takdir kemudian merangkulnya?
1. Menata Hati
Maksudnya adalah mulai meraba dalam diri, apakah benar Allah menjadi tujuan hidup kita? Jika iya, maka apapun yang menimpa kita, harusnya tak akan menjadi masalah.
Justru takdir yang membuat kita bersedih hati, sakit, hingga mungkin kehilangan semangat, hendaknya kita rangkul dengan zikir dan tafakkur. Jangan sampai hati kita kotor karena tak bisa menerima takdir yang Allah berikan. Karena sesungguhnya selalu ada hikmah di setiap kejadian yang Allaah izinkan, ada kebahagiaan setelah kesedihan, ada pelangi setelah hujan.
2. Meneguhkan Kembali Iman dalam Dada
Bahwa setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Bahwa Allah telah menetapkan takdir manusia baik maupun buruk dan sudah menjadi ketentuanNya yang tak bisa diubah.
Kata sahabat Ali bin Abi Thalib, jangan mencoba-coba melawan takdir jika tak ingin babak belur dan hancur. Karena memang sejatinya takdir sudah menjadi ketentuan Allah yang tak bisa kita protes dan tanyakan, kenapa? Mengapa ini terjadi padaku?
Dengan meneguhkan kembali rukun iman ke-enam, kita akan lebih legowo dan menyadari bahwa inilah ujian untuk keimanan kita. Inilah ujian hidup yang tidak akan pernah bisa kita hindari layaknya menghindar dari kematian.
3. Mitigasi Terhadap Takdir
Ada sebagian orang yang pasrah terhadap takdir yang terjadi padanya atau keluarganya.
Yaudah sih, emang maunya Allah gini, mau apa lagi?
Padahal, menghadapi dan menerima takdir dengan lapang dada dan luasnya hati tidak demikian. Namun bagaimana caranya kita bangkit dan mampu berjuang untuk keluar dari keterpurukan.
Salah satunya dengan mitigasi terhadap takdir buruk yang terjadi pada kita. Mitigasi yang saya maksud merupakan sebuah ikhtiar agar kita sebagai manusia masih punya “harapan” dan juga “masa depan”.
Mitigasi Terhadap Takdir dengan Memanfaatkan Asuransi Syariah dari Astra Life Syariah
Salah satu mitigasi atau sebuah ikhtiar yang saya maksud untuk tetap menjaga nyala sebuah harapan dan masa depan tersebut adalah dengan memanfaatkan asuransi syariah dari Astra Life Syariah.
Memang asuransi masih saja berada dalam perdebatan atau kontroversi yang mungkin bikin kita antipati bagi yang kurang mengerti. Namun perlu diketahui bahwa melalui asuransi jiwa syariah yang ditawarkan oleh Astra Life Syariah ini bisa menjadi salah satu tumpuan agar hidup lebih tentram, kita pun bisa #LengkapiCintadanKebaikan untuk keluarga dan juga sesama melalui asuransi syariah ini.
Memangnya apa bedanya dengan asuransi konvensional? Lets see ya bestie!
Jaminan MUI Terhadap Asuransi Syariah dari Astra Life Syariah
Beruntung sekali Astra Life Syariah hadir untuk melengkapi layanan dan produk perlindungan yang ditawarkan Astra Life kepada para nasabahnya. Merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah; Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Inilah yang saat ini diterapkan oleh Astra Life Syariah, agar hidup makin berkah dan mitigasi terhadap takdir buruk yang menimpa keluarga kita pun bisa dilakukan. Meskipun tidak ada yang berharap untuk mendapatkan takdir buruk ya, namun apa salahnya sedia payung sebelum hujan? Apa salahnya membayar satpam kompleks untuk keamanan hunian kita? Bukankah hal itu bagian dari ikhtiar?
Kalau sudah dapat pengakuan dari MUI nih, masa iya kita masih meragukan kehalalan dan keberkahan dari akadnya?
Lalu apa saja yang bisa dimitigasi oleh Asuransi Syariah dari Astra Life Syariah ini?
#LengkapiCintadanKebaikan dengan Berbagai Manfaat dari Astra Life Syariah
Sebelum menuliskan ini tentu saya banyak mencari tahu soal asuransi itu apa, manfaatnya apa dan bagaimana risikonya. Salah satu sumber yang saya jadikan rujukan adalah dari Live instagram Mbak Annisa Steviani, seorang Certified Financial Planner yang sudah malang melintang di dunia “per-asuransian”.
Mbak Annisa saat itu mengatakan bahwa sebenarnya kalau dalam pengelolaan keuangan, asuransi ini penting banget. Bahkan sebaiknya kita beli asuransi dulu sebelum investasi. Kenapa? Karena sebagai manusia kita punya risiko hidup kan. Risiko hidup itu berupa sakit dan meninggal dunia. Jelas itu pasti akan dialami oleh semua manusia, sebagai makhluk hidup yang bernyawa kan.
Nah, jangan sampai karena terkena risiko hidup tersebut, lalu kita jadi bangkrut karena tak punya cadangan biaya karena kehilangan salah satu potensi untuk mencari nafkah karena sakit misalnya. Atau karena si penanggung nafkah kita tiada. Pasti berat secara mental maupun finansial. Maka alihkan risiko keuangannya pada perusahaan asuransi. Kita memproteksi jiwa dan kesehatan kita dengan harapan : itu semua akan tercover ketika risiko itu terjadi.
Kita ngga bangkrut ketika sakit dan kita ngga bingung anak mau makan apa ketika pencari nafkah utama meninggal dunia.
Banyak kejadian di sekeliling kita lho bangkrut karena sakit. Beberapa kenalan saya yang sakit terpaksa harus menjual rumahnya dengan harga setengah dari harga pasaran bahkan karena memang butuh cepat. Jangan sampai hal itu terjadi pada kita. Karena sebenarnya hal tersebut bisa dicover asuransi. Jangan sampai kita menghabiskan aset untuk membiayai anggota keluarga yang sakit.
Apalagi saat-saat pandemi seperti ini. Seorang freelancer dan pegawai honorer yang gajiannya tiga bulan sekali pastinya butuh perlindungan lebih dari itu. Bagaimana jadinya kalau saya sakit, pekerjaan tidak bisa diselesaikan, honor pun tak bisa cair kan?
Begitu juga ketika kita berbicara soal asuransi jiwa. Omong-omong asuransi jiwa, kita juga berbicara soal masalah kekhawatiran. Khawatir bagaimana kalau suami kita meninggal, kerja banting tulang jadi single mom. Beberapa suami teman saya pun telah mendahului sebab gelombang kedua Covid-19 beberapa bulan lalu. Saya jadi berpikir, apa yang harus saya lakukan kalau ditinggalkan suami?
Kalau saya memutuskan untuk membeli asuransi dengan premi 1,5 M, kapanpun suami meninggal, secara finansial kita akan selalu siap meskipun secara mental tidak akan pernah siap. Siapapun yang meninggal terlebih dahulu akan tercover dan kita tidak punya beban finansial nantinya. Apalagi jika asuransi tersebut sudah punya akad syar’i. Makin lengkap lah ketentraman dalam hati.
Salah satu asuransi yang sudah diakui oleh MUI dengan akad yang syar’i adalah Astra Life Syariah ini. Yuk kita intip layanan apa saja yang tersedia di Astra Life Syariah.
1. Flexi Life Syariah
Flexi Life Syariah ini merupakan produk asuransi jiwa berjangka yang memberikan perlindungan finansial berupa manfaat Santunan Asuransi atas risiko meninggal dunia hingga Rp 2 Miliar. Menariknya hal ini bisa dilakukan tanpa cek medis, serta memberikan tambahan Santunan Asuransi atas risiko meninggal dunia karena kecelakaan.
Perlindungan finansial yang diberikan oleh Flexi Life Syariah meliputi tiga akad yang syar’i, diantaranya:
- Akad Tabarru’
Jadi jenis akad ini adalah akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari satu Pemegang Polis kepada Dana Tabarru’ untuk tujuan tolong menolong di antara para Pemegang Polis yang sifat dan tujuannya tidak untuk komersil.
- Akad Wakalah bil Ujrah
Akad ini sering digunakan di dunia perbankan syariah, yakni akad pemberian kuasa kepada Pengelola sebagai wakil Pemegang Polis untuk mengelola dan menginvestasikan dana Tabarru’, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan, dengan imbalan berupa Ujrah.
- Akad Qardh
Pinjaman dana dari Pengelola kepada Dana Tabarru’, tanpa ada kelebihan saat pengembalian, untuk menanggulangi ketidakcukupan kekayaan Dana Tabarru’ untuk membayar santunan asuransi kepada penerima manfaat.
Nah, adapun beberapa manfaat Flexi Life Syariah yang bisa kita dapatkan sebagai bentuk ikhtiar untuk merangkul takdir buruk diantaranya:
- Asuransi jiwa murni dengan manfaat santunan tutup usia hingga 2 Miliar Rupiah tanpa cek medis. Jadi ngga perlu ragu, sebab penyakit apapun insyaAllah bisa mendapatkan manfaat tersebut.
- 200% santunan tutup usia akibat kecelakaan.
- Perlindungannya sudah sesuai dengan prinsip Syariah (dibuktikan dengan adanya Badan Pengawas Syariah di dalamnya)
- Mencakup perlindungan atas Covid-19, ini yang menjadi salah satu pertimbangan saya juga setelah tahu betapa bahayanya virus ini melumpuhkan aktivitas suami saya selama kurang lebih 1 bulan.
- Beli dan klaim perlindungan secara online sehingga lebih praktis dan bisa dilakukan dimana saja, melalui https://ilovelife.co.id/products/product-life-syariah/6448
Contoh simulasi Flexi Life Syariah jika umur suami saya 35 tahun, kira-kira seperti pada ilustrasi di bawah ini yaa teman-teman:
Untuk syarat kepesertaan di Flexi Life Syariah ini juga cukup mudah kok. Teman-teman bisa cek selengkapnya di link berikut yaa!
2. ASLI Asya Proteksi Syariah
ASLI Asya Proteksi Syariah ini merupakan Produk Asuransi yang dikaitkan dengan Investasi berdasarkan prinsip syariah. Mekanismenya dengan pembayaran kontribusi berkala yang terjangkau dan memberikan perlindungan menyeluruh untuk mendukung perencanaan keuangan kita.
3. AVA iFamily Protection Syariah
AVA iFamily Protection Syariah merupakan produk asuransi jiwa berjangka sesuai dengan prinsip syariah dengan perlindungan asuransi terhadap risiko meninggal dunia, meninggal dunia akibat kecelakaan, santunan dana kecelakaan, penggantian biaya rawat jalan darurat akibat kecelakaan, santunan rawat inap hingga santunan rawat inap ICU.
Menurut saya ini yang cukup lengkap sih. Bahkan AVA iFamily Protection Syariah ini juga memuat risiko meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji, umrah, serta mudik lebaran. Tidak tanggung-tanggung, manfaat pertanggungannya sampai dengan 750 juta rupiah. Bahkan melalui kontribusi terjangkau Rp 90.000 per bulan saja kita sudah bisa ikut menjadi peserta penerima manfaat dari AVA iFamily Protection Syariah.
Kalau dirangkum beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan melalui AVA iFamily Protection Syariah ini antara lain:
- Asuransi jiwa berjangka sesuai prinsip syariah yang memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia, meninggal dunia akibat kecelakaan, santunan dana kecelakaan, penggantian biaya rawat jalan darurat karena kecelakaan, serta santunan harian rawat inap dan rawat inap ICU.
- Tambahan manfaat berupa manfaat meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji, umrah serta mudik lebaran.
- Biaya kontribusi terjangkau mulai dari Rp 90.000 per bulan saja.
- Diskon kontribusi hingga 20% jika menambahkan keluarga inti sebagai Peserta Tambahan Yang Diasuransikan dalam satu polis.
Untuk teman-teman yang tertarik dengan manfaat yang diberikan oleh AVA iFamily Protection Syariah ini, bisa langsung ke cabang PermataBank terdekat atau klik link berikut yaa: https://www.astralife.co.id/produk-syariah-asuransi-dasar/ava-ifamily-protection-syariah/
Nah setelah tahu tentang berbagai manfaat dari Astra Life Syariah, teman-teman bisa memetakan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan juga kondisi keuangan ya. Sebelum menentukan mau memilih yang mana, antara Flexi Life Syariah, Asya Proteksi Syariah atau AVA iFamily Protection Syariah, pahami dulu yuk hal-hal berikut:
Hal-hal yang Harus Dipahami Sebelum Memilih Asuransi di Astra Life Syariah
Agar tidak ada lagi kalimat “saya dibohongi asuransi” kita perlu tahu dulu nih hal-hal berikut:
- Pilih asuransi sesuai kebutuhan dan sesuai kemampuan. Beli asuransi itu butuhnya apa dan mampunya yang mana. Jangan dibolak balik. Jangan stress kalau agen bilang harganya mulai sekian, coba kita tanya : kalau budgetnya segini sebulan. Jangan ragu-ragu atau takut kelihatan miskin, mampunya berapa, kalau produknya tidak cocok maka agen akan sadar dan akan merekomendasikan produk yang lain.
- Minta ilustrasi kenaikan premi sampai beberapa tahun ke depan. Kira-kira kita akan sanggup ngga membayarnya sampai beberapa tahun ke depan.
- Sebagai seorang awam atau tidak paham dengan asuransi : harus kita tanyakan dengan detail dan harus berani bilang tidak ketika itu di luar kemampuan kita atau memang tidak sesuai kebutuhan. Kalau kita tidak paham, jawab engga yaa, jadi jangan merasa “saya telah tertipu dengan asuransi” hanya karena kita tidak memahami produk yang kita beli.
Sebagai salah satu penyedia asuransi, Astra Life Syarih Asuransi Syariah Bikin Tenteram sih menurut saya. Selain karena akadnya sudah sesuai dengan syariah, juga kita bisa melakukan konsultasi dimanapun dan kapanpun karena bisa dilakukan secara online melalui layanan live chat di website Astra Life Syariah.
Selain itu teman-teman juga bisa menggunakan kalkulator kontribusi sebagai gambaran budgeting yang kita perlukan dan manfaat apa dari Flexi Syariah yang bisa kita dapatkan di laman https://ilovelife.co.id/products/product-life-syariah/6448
Atau follow instagram @ilovelife.co.id @astralifeid
Berikut salah satu contoh hasil kalkulator kontribusi dari layanan Flexi Life Syariah:
Cukup terjangkau kan untuk pengalih risikomu? Cara pembeliannya pun mudah, tidak perlu bersusah payah datang ke kantor Astra Life Syariah, karena bisa kita lakukan dari rumah saja kok. Cukup isi formulir yang telah disediakan dan isi dengan sejujur-jujurnya yaa, karena berkaitan juga dengan manfaat serta premi yang cocok untukmu.
Nih, cara pembeliannya ikuti langkah 1 hingga langkah 5 sampai selesai ya guys. Pertanyaan kesehatan harus dijawab dengan sejujur-jujurnya demi dirimu sendiri dan keluarga, eaa.. selain itu Customer Service juga akan sigap membantu menjawab pertanyaan teman-teman ketika selama pengisian form tersebut mengalami kesulitan atau ada hal-hal yang ingin diperjelas. Jangan ragu bertanya ya!
#LoveLife Bersama #AstraLifeSyariah, Hadapi Dunia Tinggalkan Cinta Tanpa Ragu
Sudah banyak contoh di kehidupan saya ketika seorang anak ditinggalkan oleh Ayahnya atau Ibunya, atau bahkan keduanya. Tidak hanya hancur secara mental, tapi juga secara ekonomi. Bagaimana mereka bisa menghadapi dunia?
Musibah memang tak ada yang tahu kapan datangnya dan seperti apa akan menyapa kita. Hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan mitigasinya. Apa rencana kita untuk itu?
Oleh karena itu saya berpikir, selain pendidikan yang berkualitas, meninggalkan anak-anak dengan “bekal” yang cukup untuk mereka di masa tua bersama #AstraLife adalah salah satu solusinya. Sehingga kita tidak hanya meninggalkan pesan dan wasiat ini itu, tapi juga memberikan bekal untuk kelangsungan hidupnya kelak.
#LengkapiCintadanKebaikan-mu sekarang yuk, bulan Ramadhan kali ini bisa menjadi titik awal kita melakukan kebaikan dan memberikan bukti cinta untuk orang tersayang. Jangan disia-siakan, percaya bahwa Astra Life becoming Life Insurer of the Future.
Ingat selalu kata mbak Annisa Steviani: Beli asuransi saat sehat dan muda, jangan ditunda. Karena kalau sudah sakit dan sudah tua, akan makin mahal biaya kontribusinya!
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa mencerahkan yaa!
Referensi:
astralife.co.id
instagram Annisa Steviani
Baca juga artikel pemenang Astra Life Syariah di: www.irisansenja.com