Fikih Praktis Madzhab Syafi’i adalah salah satu terjemah kitab Fiqih Imam Syafi’i yang terkenal dan digunakan sebagai salah satu referensi ulama dunia, salah satunya yakni Abu Syuja’ yang kemudian menuliskan matannya. Mari kita bahas meliputi apa saja isi dari Kitab Fikih Imam Syafi’i ini.
Fikih Praktis Madzhab Syafi’i Matan Abu Syuja’
Kitab Fikih Madzhab Imam Syafi’i Matan Al Ghyah wa At-Taqrib atau yang lebih dikenal dengan At-Taqrib memang sudah lama “menetap” di Indonesia. Sudah ratusan tahun dan ratusan pondok pesantren menggunakan kitab ini sebagai rujukan fikih.
Kelebihan dari kitab ini adalah penulisannya yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga orang awam sekalipun akan dengan mudah memahami hukum-hukum fikih tentang permasalahan yang dia hadapi.
Jika dalam beberapa poinnya masih terasa membingungkan dan dirasa membutuhkan penjelasan, teman-teman harus mengkajinya dengan ustadz/ustadzah yang lebih memahami kitab ini. Sebenarnya Ringkasan Kitab Fikih Praktis Madzhab Syafi’i ini juga punya syarah/penjelasannya yang lebih terperinci. Jadi buku ini direkomendasikan pada teman-teman yang hanya ingin mengingat dan mencari tahu poin-poin penting dari Fikih Praktis Madzhab Syafi’i Matan Abu Syuja’.
Kitab ini terdiri dari 351 halaman dengan berbagai macam bahasan. Yakni meliputi Kitab Thaharah, Kitab Salat, Kitab Zakat, Kitab Puasa, Kitab Haji, Kitab Jual Beli dan Muammalat Lainnya, Kitab Faraidh dan Wasiat, Kitab Nikah, Kitab Jinayat, Kitab Hudud, Kitab Jihad, Kitab Perburuan dan Penyembelihan, Kitab Perlombaan dan Memanah, Kitab Sumpah dan Nadzar, Kitab Pengadilan dan Persaksian, dan juga Kitab Pembebasan Budak.
Semua Kitab dibahas dengan poin on poin.
Pengalaman Ngaji Kitab Fikih Madzhab Syafi’i
Akhir tahun 2021 lalu, saya berkesempatan untuk ikut membahas tentang Kitab Fikih Praktis Madzhab Syafi’i Matan Abu Syuja’ ini bersama salah seorang ustadz yang bersanad ijazah ilmunya. Keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan hingga nantinya dapat ditarik garis bahwa beliau juga belajar pada seorang ulama yang sanadnya sampai ke Rasulullah.
Bertahun-tahun beliau menimba ilmu bersama ulama, lalu pulang ke Indonesia dan membagikan ilmu yang beliau dapatkan tersebut pada kami, murid-muridnya.
Beliau berpesan bahwa belajar kitab madzhab mungkin awalnya akan bingung dan semakin beranggapan bahwa agama ini luar biasa sulit. Namun bukan itu tujuannya kita belajar. Belajar Kitab Fikih Praktis Madzhab Syafi’i bertujuan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan juga sudut pandang kita terhadap suatu hukum fikih.
Apalagi madzhab Syafi’i adalah madzhab yang dipakai oleh mayoritas penduduk Indonesia. Jadi, setidaknya kita perlu tahu akar dan keilmuan yang membahas tentang madzhab tersebut. Begitulah latar belakang kami mengkaji kitab ini.
Bentuk bukunya tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Ukuran bukunya juga tidak terlalu besar. Bentuknya hampir menyerupai buku saku, namun lebih tebal sedikit (351 halaman). Jika dibawa kemana-mana untuk sekadar menyampaikan poin-poin penting dari Fikih Praktis, tentu buku ini bisa menjadi andalannya.
Karena pada dasarnya buku ini merupakan terjemahan dari kitab Matan Al Ghayat wa At-Taqrib atau yang lebih dikenal dengan Matan Abi Syuja fi Al Fiqh Asy-Syafi’i. Kitab Fikih Praktis ini memiliki pembahasan tiap babnya dengan sangat ringkas dan mudah dipahami. Sehingga sangat cocok untuk awam. Dalam buku ini juga dibahas banyak sekali bab, A to Z lengkap on point.
Jadi meskipun kecil, tentu saja buku kecil ini sangat mumpuni untuk dijadikan rujukan tentang permasalahan ibadah sehari-sehari.
