Sejak ada Isya, saya dan suami jarang sekali punya kualitas ngobrol yang baik. Suami saya orangnya memang pendiam, jarang mengungkapkan perasaan menggunakan kata-kata. Sedangkan saya, orangnya ekspresif. Saya sering banget panggil suami saya Cinta, Sayang, dan sebutan lainnya-yang kata teman-teman saya lebay- hehe.
Saya juga jadi sering marah-marah sejak ada Isya. Mungkin karena memang capek, jarang ngobrol berdua, komunikasi juga ngga efektif. Kadang kalau saya bicara, suami mendengarkan sambil tetap mengerjakan proyeknya di komputer. Kadang kalau suami bicara, saya mendengarkan sambil sibuk utak-atik laptop untuk bikin konten. Begitulah~
Akhirnya sering terjadi kesalahpahaman antara saya dan suami. Nada yang biasa saja bisa terdengar seperti nada kemarahan di telinga saya, padahal suami ngga bermaksud begitu. Mirip seperti kisah Mars dan Venus.
Kalau teman-teman yang sudah pernah membaca bukunya John Gray berjudul Men Are From Mars, Women Are From Venus mungkin sudah tahu kisah ini. Saya beri cuplikan sedikit yaa agar teman-teman yang belum membacanya bisa paham mengapa lelaki disebut sebagai makhluk dari Mars dan wanita disebut sebagai makhluk dari Venus.
Pria dari Mars, Wanita Dari Venus
Bayangkanlah bahwa para pria berasal dari Mars dan para wanita dari Venus. Pada suatu hari di zaman dahulu, penduduk Mars yang sedang meneropong melalui teleskop menemukan orang-orang Venus. Melihat penduduk Venus, timbul perasaan-perasaan yang belum pernah mereka kenal. Mereka jatuh cinta dan segera menciptakan penerbangan angkasa untuk terbang ke Venus.
Jadi cinta antara penduduk Venus dengan penduduk Mars memang terasa ajaib. Mereka senang berkumpul bersama, melakukan segala sesuatu bersama, dan saling berbagi rasa, eaa. Meskipun berasal dari dunia yang berbeda, mereka bahagia atas perbedaan-perbedaan itu. Mereka hidup bersama dan memutuskan untuk terbang ke Bumi karena keindahannya.
Namun atmosfer Bumi mulai terasa, dan pada suatu pagi setiap orang terbangun dan mengalami suatu amnesia yang aneh. Amnesia selektif!
Baik orang Mars maupun Venus itu lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berbeda dan memang seharusnya berbeda. Segala sesuatu yang mereka ketahui tentang perbedaan-perbedaan itu seperti terhapus dari ingatan dan sejak hari itu, para wanita dan pria terus menerus bertengkar.
Mengingat Perbedaan-Perbedaan Kita Sebagai Pasangan
Tanpa kesadaran bahwa kita memang berbeda, pria dan wanita akan selalu berselisih. Kita lazimnya menjadi marah atau kecewa dengan lawan jenis, dalam hal ini pasangan kita karena kita melupakan fakta penting bahwa kita memang berbeda, baik dari segi fisiologi, anatomi, hingga bagaimana menyikapi suatu persoalan.
Kita berharap pasangan “menginginkan apa yang kita inginkan”, dan “merasa sebagaimana kita merasa”.
Lalu secara keliru kita menganggap bahwa apabila pasangan kita mencintai kita, mereka akan bereaksi dan bertingkah laku dengan ara-cara tertentu, seperti halnya reaksi dan tingkah laku kita bila mencintai seseorang.
Sikap ini membuat kita terus-menerus kecewa dan tak mau meluangkan waktu guna menyampaikan perbedaan-perbedaan kita dengan penuh kasih sayang.
Pria kebanyakan keliru mengharapkan wanita untuk berpikir, berkomunikasi, dan bereaksi seperti pria. Begitu juga dengan kaum wanita, yang secara keliru mengharapkan kaum pria untuk merasa, berkomunikasi, dan menanggapi seperti wanita. Kita lupa bahwa sewajarnya pria dan wanita itu berbeda.
Sebagai akibatnya, hubungan-hubungan kita yang terus berjalan seiring waktu itu akan penuh dengan gesekan dan pertikaian yang kadang tidak perlu. Begitulah yang namanya hubungan dengan lawan jenis, apalagi pernikahan.
Ditambah ketika saya menginjak usia pernikahan tahun ke-9. Percikan mulai hilang itu pasti. Sehingga saya pun berusaha untuk membenahi diri sendiri, mencoba meredam emosi yang meledak-ledak lebih baik lagi, serta tentu saja mencoba untuk memahami kaum Pria sebagai makhluk dari Mars.
Menyegarkan Pernikahan Lewat Kolaborasi #SuamiIstriMasak
Beberapa sahabat saya menyarankan untuk menghabiskan waktu berdua saja pergi keluar rumah untuk menyegarkan pernikahan. Untuk menghidupkan kembali percikan-percikan seperti saat-saat taaruf kami. Kalau ingat-ingat bagaimana suami datang ke rumah dengan alasan mengirimkan makanan untuk ibu saya dari ibunya, kupu-kupu dalam perut seperti terbang kesana kemari.
Seseorang pernah memberikan beberapa saran agar pernikahan kembali “segar” dan anak pun tidak akan mendengarkan pertengkaran tidak penting orang tuanya hehehe..
- Membangun kehidupan di luar pernikahan. Artinya kita bisa membangun hubungan dengan teman-teman dan bersenang-senang bersama mereka sesekali. Atau mungkin, kita juga bisa menjalani karier pilihan. Hal-hal semacam itu akan membuat kita merasa bahagia dan sejenak melupakan rutinitas dalam kehidupan rumah tangga. Asalkan dilakukan dengan porsi yang tepat, kehidupan di luar pernikahan akan menjadi selingan yang bisa menjauhkan kita dari rasa bosan di rumah.
- Membangun Perspektif. Jika ingin pernikahan tidak terasa membosankan lagi, kita perlu mengubah perspektif atau sudut pandang terhadap hal tersebut. Jangan anggap pernikahan sebagai ikatan yang mengekang. Kita bisa melihatnya sebagai petualangan untuk mengenali hal-hal baru yang bisa membuat kita semakin jatuh cinta terhadap pasangan.
- Menciptakan Kebahagiaan untuk Diri Sendiri. Sebelum menciptakan suasana pernikahan yang bahagia, kita sendiri harus merasa bahagia. Coba lakukan kembali hobi lama yang sempat terlupakan.
- Menghidupkan kembali komunikasi. Karena salah satu kunci kebahagiaan dalam pernikahan adalah komunikasi antara suami dan istri. Komunikasi itulah yang menghubungkan kita berdua. Sebelum tidur, kita bisa mengajak pasangan untuk berbicara dari hati ke hati. Meskipun seringnya suami saya selalu tertidur duluan karena lelah bekerja. Jadi teman-teman bisa mencobanya ketika weekend. Jadi suami bisa diajak ngobrol sampai larut setelah anak-anak sudah lelap.
Ketika kami bertengkar, saya mencoba untuk menyampaikan pada suami, apa yang saya rasakan, apa yang saya inginkan dan juga memberinya saran bagaimana seharusnya suami menangani istrinya yang sedang sensitif.
Selain pillow talk, saya juga sering mengajaknya memasak bersama. Membangun kembali komunikasi yang intens di tengah kesibukan kami masing-masing adalah hal yang sangat jarang dilakukan, oleh karena itu sesekali saya menyelipkan kegiatan memasak bersama suami dan juga anak-anak untuk membuat komunikasi kami lebih baik lagi.
Beruntung sekali kedua orang tua dan mertua saya bukan tipe orang tua kolot yang masih menganut “paham lama” bahwa seorang pria, apalagi suami, tak “pantas” untuk berkutat di dapur. Meskipun masyarakat kita pada umumnya menganggap bahwa untuk urusan “dapur” ya hanya perempuan yang “pantas”. Kata orang Jawa sih, ngga ilok namanya.
Saya bersyukur lingkungan keluarga kami tidak seperti itu. Kami selalu menganggap bahwa urusan “rumah” adalah tanggung jawab bersama, baik istri maupun suami. Sehingga tidak masalah dimana saja tempatnya, entah itu di rumah sendiri maupun rumah mertua, kami bisa memasak bersama-sama.
Dia yang dari Mars itu akhirnya bisa saya mengerti sedikit demi sedikit melalui kegiatan bersama yang menyenangkan di dapur.
Kolaborasi #SuamiIstriMasak Jadikan Perbedaan Semanis Kecap ABC
Perbedaan di antara pasangan adalah keniscayaan, tidak ada pasangan yang sempurna. Tinggal bagaimana saja kita mengemas pernikahan yang penuh dengan perbedaan itu dengan manis dan indah. Salah satunya dengan “menghabiskan” waktu bersama lewat kegiatan memasak.
Tidak hanya membangun komunikasi efektif di antara pasangan, kegiatan kolaborasi #SuamiIstriMasak ini juga banyak manfaatnya ketika saya praktikkan. Diantara manfaat kolaborasi #SuamiIstriMasak tersebut yaitu:
- Lebih dekat satu sama lain.
- Tahu yang disukai pasangan. Saya jadi tahu dia lebih suka tahu digoreng dengan balutan tepung ketimbang tahu goreng biasa yang saya masak selama ini untuknya.
- Good food, good mood. Menyiapkan makanan yang enak dan bernutrisi untuk keluarga dan dikerjakan bersama-sama rasanya mood jadi membaik seharian. Cobain deh!
- Bonding time tanpa terganggu notifikasi ponsel. Apalagi suami saya seringkali mendapat “panggilan” mendadak dari tempatnya bekerja. Bonding time tanpa terganggu gawai adalah salah satu hal yang mahal untuk saya dan anak.
- Berbagi tanggung jawab. Membiarkan suami ikut merasa bertanggung jawab terhadap “tersajinya hidangan” nikmat adalah salah satu cara memberikan teladan bagi anak kami bahwa laki-laki dan perempuan itu setara. Mereka punya tanggung jawab yang sama di rumah.
Beruntungnya Ayah dan Ibu saya sejak kecil memang selalu mencontohkan demikian. Kolaborasi #SuamiIstriMasak bukanlah hal yang tabu. Bukan pula hal memalukan bagi sang Ayah. Justru sebagai anak, saya lebih menghargai Ayah saya yang selalu ikut turun tangan ketika Ibu saya kewalahan di dapur.
Mereka sering memasak bersama. Ibu yang membumbui masakan, Ayah yang menyiapkan bahan dasar. Seperti memotong ikan, mengupas bawang putih, bawang merah, sayur, dan buah-buahan. Ada banyak hal yang bisa kami dapatkan dari teladan orang tua kami yang seperti itu. Diantaranya kelima hal yang sudah saya sebutkan sebelumnya.
Sehingga saya, kakak-kakak, dan adik-adik tumbuh menjadi seorang dewasa yang tidak “membeda-bedakan” gender untuk urusan rumah tangga. Beruntung sekali suami juga dibesarkan di lingkungan yang sama. Jadi untuk teman-teman yang masih terkungkung dalam budaya misogini, yuk cobain deh ajak pasangan berkreasi bersama di dapur. Ubah perbedaan di antara pasangan jadi hal manis, semanis kecap ABC.
#SuamiIstriMasak Ayam Panggang Kesukaan Bersama Kecap ABC
Salah satu resep yang sering kami buat bersama adalah olahan ayam. Kebetulan hari ini suami ingin masak ayam panggang kecap dan sambal terasi.
Bahan yang dibutuhkan:
- Ayam 1/2 kg (karena kami keluarga kecil yaa, hehehe..)
- Bawang putih
- Bawang merah
- Cabe merah
- Kecap ABC
- Merica bubuk
- Jeruk nipis
- Garam dan gula
- Daun salam
- Tomat dan daun seledri untuk garnish
Cara membuatnya pun sangat mudah. Saya yakin Ibu-ibu banyak banget yang bisa bikin olahan super gampang ini.
- Cuci bersih ayam. Biasanya saya bubuhi jeruk nipis peras hingga ayam benar-benar terasa “keset”.
- Rebus ayam yang sudah dipotong-potong kurang lebih selama 15 menit. Biasanya saya tambahkan bawang putih agar aromanya lebih “enak”.
- Cincang bawang putih dan bawang merah, cabe merah dan cabe rawit, lalu tumis sebentar hingga baunya “harum”.
- Masukkan daun salam dan ayam yang sudah direbus bersamaan. Tambahkan kecap manis ABC jangan lupa
- Panggang ayam sampai matang kecoklatan
- Tambahkan merica bubuk, gula, dan garam. Lalu koreksi rasa
Ayam panggang kecap yang menggugah selera, siap untuk dihidangkan. Tidak perlu khawatir ya Bun, masakan hasil kolaborasi bersama suami pasti enak kok, apalagi kecap ABC bikin masakan kita lebih kaya rasa dan manisnya ngga lebay.
Tidak hanya ayam panggang kecap, sesekali masak krengsengan daging ayam, krengsengan daging sapi, sate ayam ala rumahan, hingga oseng-oseng tempe tahu saja sudah enak banget dengan tambahan kecap ABC sebagai pelengkapnya. Nafsu makan bertambah karena rasa yang dihadirkan bikin kita nambah nasi terus! Sekeluarga kenyang, quality time pun didapatkan. Yey!
Kampanye #SuamiIstriMasak Hapuskan Stigma Negatif “Orang Mars”
Senang sekali ketika melihat iklan Titi Kamal dan Christian Sugiono, salah satu couple idola yang memberi contoh banyak keluarga Indonesia lewat kampanye #SuamiIstriMasak. Ada berapa banyak Ibu-ibu Boomers yang mungkin terketuk hatinya, terbuka wawasannya karena kampanye yang dihadirkan memberikan pandangan baru tentang rumah tangga.
Bahwa yang disebut-sebut sebagai orang “Mars” itu ternyata bisa kok diajak untuk berkolaborasi untuk memasak. Buktinya ada begitu banyak cheff laki-laki di Indonesia. Orang “Mars” yang “turun” ke dapur tidak berkurang derajatnya dan tidak terhapus kehormatannya sebagai kepala keluarga. Justru perannya ketika mau untuk membantu istri untuk urusan domestik, akan menambah derajatnya karena mampu memuliakan dan bersikap baik pada istri dan keluarganya.
Artikel ini ditulis karena inspirasi yang diberikan dari video #SuamiIstriMasak Kecap ABC mampu membuat saya lebih percaya diri ketika merasa bahwa rumah tangga kami tidak sempurna. Karena memang tidak ada kesempurnaan, dan kita perlu sadari itu. Ketidaksempurnaan itu bisa kita ubah menjadi sesuatu yang manis melalui momen #SuamiIstriMasak bersama Kecap ABC seperti ini.
Kolaborasi #SuamiIstriMasak Lahirkan Orang Tua yang Bahagia Untuk Anak yang Bahagia
Saya juga ingin mengajak teman-teman perempuan lainnya untuk mencoba cara ini agar lebih dekat lagi dengan pasangannya, membangun kembali komunikasi yang mungkin sempat terjeda karena kesibukan masing-masing di antara kita.
Ikut bangga dengan kampanye dari Kecap ABC yang telah menginisiasi kampanye #SuamiIstriMasak ini sejak 2018. Lalu konsisten terus diadakan hingga berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan berbagai tema. Mulai dari Inisiasi Kampanye selama Hari Keseteraan Perempuan di tahun 2019, Kecap ABC mampu memberikan edukasi dan wawasan baru untuk perempuan-perempuan di Indonesia tentang kesetaraan.
Selanjutnya yang tak kalah menarik adalah adanya kolaborasi dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan di tahun 2020.
Tidak berhenti di situ, konsistensi #SuamiIstriMasak yang digagas oleh kecap ABC ini juga berlanjut di tahun 2021 lalu bersama dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami & istri di dapur.
Melalui kolaborasi #SuamiIstriMasak tahun ini, kecap ABC ingin mengajak dan menyampaikan pesan kepada para suami dan istri bahwa waktu berkualitas dalam menjalin ikatan dengan keluarga dapat diciptakan kapan saja dan di mana saja, termasuk di dapur rumah. Jadi, yuk ciptakan momen kebersamaan bersama pasangan dimulai dari dapur rumah.
Jangan lupa, anak-anak yang bahagia lahir dari Ayah dan Ibu yang bahagia pula. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Untuk teman-teman yang membaca artikel ini, boleh juga lho bagikan keseruan momen kolaborasi #SuamiIstriMasak di kolom komentar, ditunggu yaa ceritanya 🙂
Referensi:
asianparent.com
Men are From Mars, Women are From Venus by John Gray, PhD
Biarpun dari planet berbeda, tetep bisa kompak dan satu selera kalau urusan masak, ya
Bener yaa perbedaan bisa menghasilkan kolaborasi yang pas dan justru jadi yang terbaik. Seneng deh kalau bisa kolaborasi kayak gini, minimal bisa masak bareng. Duh, pengen punya suamiii yg bisa diajak masak bareng, hehehe
Seberbeda itu. Hingga yang dipakai perumpamaan adalah Venus dan Mars. Tapi perbedaan yang bertemu karena kolaborasi dan kebersamaan bisa jadi semanis kecap ABC. Cucoklah.
masak bareng suami tuh romantis padahal, tapi paksu suka malesan huhu, coba ahhh ajakin lagi masak-masak bareng paksu
romantis banget sih kalau masak barng suami menurutku hehe, dulu pas pengantin baru kadang masak bareng. sekarang mah ga pernaaaah
So sweeeetttttttt, untung yah Z mau banget diajak beginian. Meskipun lelah makaryo seharian tetep bantu istri tercinta di dapur wkwkwk. Jangan marah2 dong bund.
betul juga, masak bareng bisa menghangatkan kembali komunikasi yang udah dingin. jadi kebayang kayak di sinetron-sinetron juga, dari diem-dieman pas masak jadi lempar-lemparan terus ketawa bareng xixixi.
Wah bisa daku contoh nih, tapi ya setelah menikah haha… Kolaborasi pasutri itu bisa banyak hal ya termasuk memasak bersama menyajikan hidangan istimewa. Wah rasanya pasti nikmat tuh ya, karena penuh cinta ❤️❤️
Asyik, ada resep ayam panggang pakai kecap manis, apalagi kecapnya pake kecap ABC. Favorit aku banget ini. Cuma masalah masaknya, serahkan sama suami aja. Aku angkat tangan kalau diminta masak… hahaha. Untungnya sejak awal nikah, emang suami yang lebih banyak di dapur sih.
Seneng si kalau bisa masak bareng sama suami. Apalagi aku LDM jadi kalau suami pulang sering masak bareng juga. Apalagi selera kami berbeda jadi kalau langsung dibuatin takut gak suka, makanya aku lebih suka ngajak masak bareng.
Emang ya, kurang komunikasi bakalan menimbulkan kesalahpahaman, aku dulu ma suami juga gitu sih, dan maunya dimengerti tanpa menjelaskan padahal kan ya gg mungkin. Sekarang ya banyakin komunikasi, jujur juga sih, biar gg salah paham terus.
Kadang saya masak dibantu suami pas anaknyang lain lagi butuh ibunya :D.
Duh ngiler lihat hasil masakannya bareng suami. Apalagi masaknya pake kecap ABC, pasti nikmat. Saya juga favorit banget dengan kecap yang satu ini.
kecapnya sudah enak, ditambah dibantu masakin suami ya, jadi tambah lezat kan ya.
Foto ayam panggangnya enak nih. Pinter banget mbak ji menghias makanan. Penasaran sama rasanya. Pasti enak. Buatan suami istri dari Mars sama Venus sih.