Bersama Ihyaul Quran Indonesia, Ahad 4 Februari 2024 sore hari ini alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti Tarhib Ramadan dengan tema Rayap-Rayap Amal Ramadan bersama Ustadz Salim A Fillah.
Kalimat demi kalimat saya coba tuliskan agar apa yang disampaikan oleh Ustadz Salim A Fillah ini bisa diikuti juga oleh teman-teman lain dan menjadi amal jariyah bagi kita semua, aamiin.
Mudah-mudahan setiap langkah yang kita tempuh hari ini, setiap tapaknya dapat menggugurkan dosa-dosa kita. Semoga duduk kita menjadi taman di antara taman-taman surga. Allah mencurahkan rahmatNya, menurunkan sakinah dalam hati kita, dan menyebut-nyebut nama kita dengan bangga pada makhluk-makhluk mulia yang ada di sisiNya.
Bulan yang Dirindukan Oleh Orang-Orang Mukmin
Ramadan tanpa terasa sudah mendekat. Kita menjelangnya dengan kerinduan.
Kerinduan dari kita yang sangat menghajatkan ampunan Allah, di mana ampunan itu diberikan secara obral, secara begitu dermawan di bulan Ramadhan nanti.
Kerinduan kita yang mengharap keridhaan dan kasih sayang Allah, karena dia adalah bulannya rahmatnya Allah. Dimana pintu keridhaan dibuka sebesar-besarnya untuk orang-orang yang ingin meraih surganya Allah.
Kerinduan kita yang ingin merasakan kehambaan sejati, karena di bulan Ramadan ini Allah membukakan kita pintu tarbiyah ruhiyah dan jasmaniyah supaya kita menjaga seluruh diri kita, lahir maupun batin. Supaya kita menjadi orang yang bertaqwa pada Allah.
Kerinduan orang-orang yang mampu menghargai dan mensyukuri hari-hari Allah. Di mana mungkin di hari-hari lain kita meremehkannya, namun di bulan Ramadhan akan terasa begitu berharganya nikmat itu. Ketika waktunya berbuka puasa, meskipun hanya seteguk air putih kita akan sangat mensyukurinya. Inilah tarbiyah Allah agar kita menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Jika kita ingin menjadi hamba yang dicintai Allah maka kita membutuhkan bimbingan dari Allah. Bulan Ramadan ini adalah kesempatannya. Ini adalah puncak harapan kita untuk mendapatkan tarbiyah dari Allah di bulan Ramadan.
Maka dengan kerinduan kita ini, kita berdoa agar diberikan keberkahan di bulan Rajab dan Syaban dan disampaikan di bulan Ramadan serta kita diberi kekuatan dan taufiq untuk mengisinya dengan ketaatan-ketaatan sampai Allah ridha dengan kita.
Rayap-Rayap Amal Ramadan, Apa Yang Perlu Kita Persiapkan?
Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan berbagai aspek yang penting untuk menyambut Ramadan tersebut. Agar kita mengenali amalan-amalan Ramadan kita, juga memahami amalan apa yang bisa menggerogoti hingga menghabiskan amalan kita. Di antaranya mencapai goals dari tujuan utama Ramadan yaitu dengan berpuasa.
Anjuran berpuasa yang disebutkan dalam (Quran Surat Al Baqarah : 183) yakni: beriman, berpuasa dan bertaqwa.
Input yang paling mendasar adalah iman, puasa prosesnya dan taqwa menjadi outputnya.
Untuk mencapai semua itu maka tugas kita di antaranya :
1. Membereskan Input, yakni Keimanan Kepada Allah
Mari kita benahi keimanan kita yang menjadi batas minimal keimanan untuk bisa melakukan rayap-rayap amalan Ramadan.
Dalam Al-Quran Allah berfirman: “Yaa Ayyuhal ladzi na aamanu” yang berarti : “Hai orang-orang yang beriman”, ketika Allah memanggil kita demikian, apakah hati kita tergerak?
Panggilan ini adalah panggilan yang sangat terhormat, apakah kita sudah merasa seperti itu?
Mari kita hayati panggilan itu, mari kita sambut panggilan itu dengan bahagia..
“Kami penuhi panggilanmu dengan rasa syukur karena Engkau berkenan memanggil kami menuju ke bulan Ramadhan, agar kita menjadi bertaqwa.”
Lalu panggilan dari Allah agar kita bertaqwa itu apa saja?
- Dipanggil untuk menjadi makhluk Allah yang paling mulia. Karena sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah di antara kalian adalah yang paling bertaqwa. Artinya Allah memanggil kita untuk mendapatkan kemuliaan di sisiNya.
- Supaya Allah menjadikan bagi kita jalan keluar dari masalah-masalah kita, dan menjadikan untuk kita rizqi dan karunia dari arah yang tidak disangka-sangka.
Ini adalah panggilan yang luar biasa untuk kita. Inilah kesempatan bagi kita yang sedang mengalami keruwetan dan juga kebuntuan hidup. Mari benahi keyakinan, kepercayaan kita pada Allah bahwa segala kebaikan dan juga larangan yang diberikan Allah adalah untuk kebaikan kita.
Perlu kita ketahui bahwa bekal untuk memenuhi panggilan menjadi orang bertaqwa tersebut di antaranya dengan : puasa Ramadan, Qiyamul lail, yang semuanya dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharap keridhaan Allah (iimaanan wahtisaaban) agar amalan Ramadan kita tidak dimakan rayap, agar tidak sia-sia.
Agar keimanan kita beres dan mudah merasakan nikmatnya ketaqwaan, di mana menikmati ketaatan adalah salah satu ukuran keimanannya sehat yakni dengan cara :
- Membersihkan keimanan dari dosa (mengganggu hati, semakin banyak dosa semakin banyak noktah hitam dalam hati. Hingga hati kita tak lagi bisa merasakan kenikmatan) dengan cara : memperbanyak istighfar, taubatan nasuha. Kerahkan semua perangkat istighfar agar hati kita bersih dari dosa-dosa. InsyaAllah hati kita akan merasakan kenikmatan dalam beraktivitas di bulan Ramadan.
- Membersihkan keimanan dari penyakit hati. Bisa kesombongan, riya, dengki kepada sesama mukmin, dendam, sakit hati, tamak, semua ini akan menghalangi kita dari kesyahduan dalam beribadah pada Allah. Bagaimana obat hati itu? Membaca dan metadabburi AlQuran, shalat malam sedikit demi sedikit dibiasakan, puasa, dan berkumpul dengan orang-orang shalih.
2. Mempersiapkan Ramadan dengan Ilmu
al ilmu qobla qoul wal amal. Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. Sehingga dengan begitu ibadah kita akan selamat dan diterima di sisi Allah.
3. Rayap-Rayap Amal Ramadan yang Bisa Merusak Secara Dhahir Maupun Batin
Sebagian sudah disinggung di atas termasuk penyakit hati yang menjadi gangguan signifikan di bulan Ramadan, dan di antara lainnya :
- Puasanya orang awam : Menjaga ibadah puasa kita dari segala sesuatu yang bisa membatalkan, menjaga salat fardhu.
- Puasanya orang khusus itu : perisai/tirai/tabir yang Allah letakkan di mata, mulut, telinga, kaki, tangan dan seluruh anggota badan kita dari api neraka. Termasuk menjaga lisan >> banyak orang yang tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga karena tidak bisa meninggalkan ucapan dusta maupun merusak.
- Derajat tertinggi dari orang yang berpuasa : meluruskan niat dalam hatinya bahwa semua yang dilakukan didasarkan pada Allah semata.
Alhamdulillah, itulah resume dari luasnya ilmu tentang Rayap-Rayap Ramadan yang disampaikan oleh Ustadz Salim A. Fillah yang insya Allah dapat membangkitkan semangat kita untuk menyambut Ramadan dengan hati yang gembira dan bersiap untuk meraih cita-cita tertinggi, yakni ketaqwaan.
Dasar semua cinta adalah rasa hormat. Pencinta sejati tak cuma mengajak berbahagia; dia menjaga rasa hormat padamu, Penciptamu, & aturanNya (Salim A. Fillah)