Pernah dengar kan ungkapan seperti judul di atas? Sedekah ngga harus nunggu kaya, karena kamu miskinnya lama (Jek).
Ngga ya, semoga teman-teman menganggapnya sebagai candaan lucu saja dari salah seorang penulis buku komedi dengan nama penanya Jek. Cukup terkenal di Instagram maupun Twitter (X) dengan candaannya namun tetap ada unsur edukasi agamanya, hehe..
Kalau belum tahu, boleh deh baca review buku Bincang Akhlak dan Sobat Sakit-nya Jek di sini.
Sedekah Tidak Harus Berbentuk Harta, Emang Iya?
Kalaulah sedekah itu hanya berupa harta, tentu hanya orang-orang kaya yang mampu melakukannya. Untungnya Allah dan Rasul kita tidak memberikan makna sedekah sesempit itu.
Guru mengaji saya pernah memberikan sebuah amalan yang ganjarannya setara dengan sedekah. Apakah itu?
Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالُوا لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ. قَالَ « أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqaoh? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh “.
Mereka bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim no. 2376)
Indahnya Islam, Sedekah Tak Hanya Harta
Saya bisa membayangkan bagaimana jika saya ngga bisa sedekah berupa harta? Bisakah saya sedekah berupa tenaga? Berupa waktu? Indahnya Islam, Allah memberikan banyak pintu-pintu untuk kita dalam beramal.
Jika tak mampu dengan harta, kita bisa menyedekahkan tenaga. Sebagaimana saya memberikan satu hari dari tujuh hari dalam seminggu untuk kepentingan ummat. Mengurus website, media sosial, dan juga membantu teman-teman satu organisasi yang bergerak di bidang dakwah dan sosial ini untuk merapikan catatan keuangan (meskipun aslinya saya juga masih belajar). Alhamdulillah, semuanya bisa saya lalui dengan baik selama kurang lebih 9 tahun terakhir ini.
Bahkan jika kita tak mampu bersedekah berupa tenaga pun, kita juga bisa ikut memberikan “sedekah” berupa ide-ide untuk dieksekusi lho! Inilah indahnya organisasi. Ketika melakukan kebaikan, kita tidak melakukannya sendirian. Tapi bersama-sama dengan lainnya agar punya dampak atau manfaat yang lebih luas lagi.
Bahkan jika pikiran kita tak mampu sekalipun, kita bisa bersedekah untuk tubuh yang diberikan oleh Allah pada kita dengan melaksanakan shalat Dhuha.
Saya ingat sebuah hadist yang mengatakan bahwa shalat Dhuha yang kita lakukan, pada hakikatnya adalah sedekah tubuh kita terhadap persendian, tulang, organ-organ vital lain yang sehat.
Dalam hadistnya, Rasulullah bersabda bahwa : “Di setiap sendi seseorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih, tahmid, tahlil dan takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah dan mencegah dari kemungkaran adalah sedekah, dan dua rakaat dhuha sebanding dengan pahala semua itu”.
Jadi sedekah memang punya arti luas yang tidak hanya berupa harta yaa teman-teman. Jangan sampai harta membatasi kita dari sedekah.
Namun jangan juga memaknai hadist Rasulullah dengan makna yang sempit, saya menganjurkan agar teman-teman juga tetap bertanya pada Ustadz/Guru yang teman-teman percayai sebagai panutan. Jadi tidak ada interpretasi yang salah terhadap hadist.
Menyenangkan sekali jika apa yang kita lakukan dengan niat untuk Allah dinilai sebagai sedekah. Sudahlah menjaga kebersihan hati, memadamkan murka Allah, menjauhkan dari nerakanya Allah, bonus ketentraman hidup karena sedekah.
Jadi bagaimana? Sudah sedekah apa saja hari ini?